Pengkaderan
Anggota Baru Ikatan Mahasiswa
Papua
Universitas Hasanuddin (IMP UNHAS) dan Universitas Negeri Makassar (UNM)
Makassar Tahun 2015
Makassar- Mahasiswa Papua yang tergabung dalam organisasi Ikatan Mahasiswa Papua (IMP UNHAS) dan
UNM Makassar, mengadakan acara Penerimaan Anggota Baru tahun 2015. Pada acara
pengkaderan kali ini, bertempat di Tanjung Bayang dengan mengangkat tema Membentuk
Kader-Kader Pemimpin Yang Berintegritas, Spritualitas Serta Loyal Dalam
Berlembaga.
Pengkaderan
adalah suatu proses pembentukan karakter seseorang agar sepaham dengan ideologi
ataupun agar orang tersebut mengerti aturan-aturan yang ada dalam suatu
kelompok atau organisasi, sehingga orang tersebut dapat dengan mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan barunya. Pengkaderan juga berfungsi sebagai sarana
memperkenalkan lingkungan kepada mahasiswa baru dan saling menggenal antar
sesama mahasiswa baru maupun senior.
Pengkaderan juga pada hakikatnya
adalah sebuah hal yang penting di dalam suatu kelompok ataupun organisasi, agar
kelompok atau organisasi tersebut dapat membentuk kader-kader
baru yang berkualitas, yang kedepanya akan berguna bagi kelompok atau organsasi
tersebut. Karena akan ada regenerasi yang baik di dalam kelompok atau
organisasi tersebut karena banyaknya kader-kader yang berkualitas. Pengkaderan
yang baik juga akan melahirkan kader-kader yang mempunyai disiplin tinggi dan
komitmen yang kuat bagi organisasi atau kelompoknya.
Ketua Panitia Menaser Rumfandu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin
dalam sambutannya mengatakan bahwa, lewat organisasi ini membentuk kita lebih
akrap sesama mahasiswa Papua kedua kampus tersebut, tak ada kata kamu dari
Papua ini, Papua itu, kita satu untuk Papua dan Papua adalah kita.
Dalam
sambutannya Team Perumus Organisasi Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (IMP
UNHAS) dan Universitas Negeri Makassar (UNM) Anthonnius Cambu S.I.Kom.M.I.Kom. Mengatakan
Organisasilah yang membentuk karakter, cakrawala berfikir, berani berbicara
kalian dan organisasilah yang dapat ilmu lebih bandingkan kampus jadi berperan
aktiflah dalam organisasi maupun lembaga. Benahilah wadah ini dengan
kebersamaan dan saling mendorong satu sama lain di rantauan, jika ada kegiatan
apapun yang kalian laksanakan jangan pernah lupa menghubungi saya sebagai Team
Perumus Wadah ini, Tandas Team Perumus.
Ada Pun
Materi-Materi yang Kami Bawakan Saat Pengkaderan:
1.
Pengenalan Wadah IMP UNHAS
2. Etika
Berorganisasi
3.
Kepemimpinan
4. Manajemen
Waktu
5.
Komunikasi
6. Sejarah
Pergerakan Mahasiswa
7.
Persidangan
Materi-materi
tersebut di berikan oleh para undangan seperti, Ketua PMKRI Cabang Makassar,
Orang Tua wali asal Papua yang sedang tugas belajar di Makassar, serta
Senioritas lainnya asal Papua maupun dari luar Papua yang menempuh pendidikan
di kota Makassar.
Peserta
Pengkaderan
Ada pun jumlah peserta yang di
kaderkan pada Pengkaderan Ikatan Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (IMP
UNHAS) dan Universitas Negeri Makassar adalah sebanyak 26 Mahasiswa Papua maupun Papua Barat
yang masuk di kedua Universitas tersebut pada tahun ajaran 2015/2016.
Tujuan Pengkaderan
Jika kita mencari bagaimana pengkaderan yang
ideal bagi Anggota Baru, maka kita perlu melihat dari tujuan dan esensi dari
pengkaderan itu sendiri. Mempererat kebersamaan mahasiswa Papua di rantauan.
Kemudian, Adapun tujuan dan esensi pengkaderan secara umum adalah tempat
terjadi perkenalan, membina mentalitas sebagai membuat mahasiswa baru lebih mengenal
dengan keorganisasian, kampus serta pengenalan antara maba dan senior, membuat
mahasiswa baru paham cara belajar yang baik lewat berorganisasi, bangku perkuliahan,
dan membuat mahasiswa baru paham dengan kondisi
dalam wadah itu sendiri, kampus, serta lingkungannya. Jadi pengkaderan
itu seharusnya lebih menitik beratkan pada bagaimana cara memperkenalkan keorganisasian
kepada mahasiswa baru dengan cara yang mendidik tentunya bukan dengan cara yang
tidak mendidik maupun memaksa.
Dalam materi Sejarah Mahasiswa yang di berikan
oleh Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar Saferianus
Gapur,S.sos atau akrab disapa Nino, mengatakan. Pengkaderan yang ideal
bagi mahasiswa baru harus sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Penggajaran,
Penelitian , dan Pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu pengkaderan
seharusnya menggedepankan bagaimana membuat mahasiswa itu mendapatkan ilmu yang
berguna bagi mereka kedepanya, tetapi tidak harus memaksakan kehendak atau
menggurai seseorang apalagi membentak. Tandas Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar Saferianus Gapur, S.sos atau akrab
disapa Nino.
Lanjut Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar, Pengkaderan juga harus membuat mahasiswa baru itu sendiri
mengetahui fungsi sebagai seorang mahasiswa dan fungsi sebagai ketua dan
jajaran dalam berorganisasi. Karena sebagai mahasiswa bukan hanya mempunyai
fungsi akademik tetapi juga banyak fungsi lain. Contohnya mahasiswa berfungsi
sebagai agen of change (agen perubahan), social control (pengawal kebijakan
pemerintah), moral force (teladan masyarakat). Tetapi semua itu harus di sampaikan
dengan cara yang benar sehingga mahasiswa baru dapat mengetahui hakikat dan
fungsinya sebagai mahasiswa. Sehingga setelah pengkaderan, mereka dapat mengamalkannya.
Pungkas Ketua Presidium PMKRI Cabang Makassar.
Jadi simpulkan bahwa, pengkaderan yang ideal
itu harus sesuai dengan tujuan dan esensi dari pengkaderan itu sendiri, dan
juga harus sesuai dengan tri darma perguruan tinggi. Dan yang terpenting
pengkaderan harus memanusiakan mahasiswa baru bukan membuat sebuah robot
mahasiswa yang selalu patuh pada seniornya. Dan untuk memanusiakan mahasiswa
baru, harus di lakukan dengan cara yang manusiawi dan melalui proses pengalaman
serta pengamalan yang mulia dan bertanggung jawab, bukan melalui sebuah program
pengkaderan yang penuh penyiksaan, tekanan dan doktrin.
Proses
Pengkaderan
Secara keseluruhan, prosesi pengkaderan Ikatan
Mahasiswa Papua Universitas Hasanuddin (IMP UNHAS) dan Universitas Negeri
Makassar (UNM) berjalan dengan lancar walaupun ada riak-riak kecil yang terjadi
dalam prosesi tersebut misalnya ada pembatasan waktu pengkaderan, ada pula
model-model pola pengkaderan baru yang tidak disetujui beberapa anggota hingga
adanya larangan senior mengkaderisasi mahasiswa barunya.
Apapun yang terjadi, harapannya
semoga pengkaderan bisa menjadi momentum tersendiri bagi Maba untuk mengenal
lebih dekat dengan situasi internal organisasi, kampus, maupun lingkungannya,
menghargai seniornya dan tentunya berperan aktif dalam keorganisasian maupun
perkuliahannya, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawabannya kepada orang tua
Bangsa dan Negara.
Oleh karena
itu, dengan adanya kader-kader baru Ikatan Mahasiswa Papua Universitas
Hasanuddin (IMP UNHAS) dan UNM Makassar yang baru menyelesaikan proses
pengkaderan ini, menjadi kokoh, dalam menjalankan wadah organisasi IMP Unhas
dan UNM, agar berupaya untuk menciptakan manusia Papua yang benar trampil di dalam
organisasi, kampus, lingkungan serta dalam wadah IMP sendiri. Maka diharapkan
untuk menjaga kesatuan mahasiswa Papua di internal IMP Unhas dan UNM Makassar maupun
seluruh mahasiswa Papua di kota studi Makassar.
**Penulis Adalah Mahasiswa Papua Unhas di Kota Study Makassar
“PAPUA ADALAH SATU DAN KITA”