Polda Papua
menduga, penyerangan Mapolsek Sinak, Kabupaten Puncak, oleh kelompok bersenjata
yang terjadi pada Minggu (27/12/2015) malam sudah direncanakan sebelumnya.
Kabid Humas
Polda Papua Kombes Patrige Renwarin mengatakan, hasil penyelidikan awal
menunjukkan adanya keterlibatan DK, seorang tenaga bantuan operasional yang
sudah bekerja di Mapolsek Sinak selama 4 tahun.
Saat kejadian,
menurut Patrige, DK berperan membuka pintu belakang Mapolsek Sinak sehingga
sekitar 25 pelaku penyerangan masuk ke Mapolsek Sinak dan menembaki lima
anggota yang sedang berjaga sambil menonton televisi.
“Sempat
terdengar bunyi tembakan dari arah belakang Mapolsek, dan puluhan anggota kelompok
bersenjata masuk ke Mapolsek menembaki lima anggota yang memang agak lengah,”
ungkap Patrige dalam keterangan pers di Mapolda Papua, Senin (28/12).
Setelah membantu
kelompok bersenjata ini, DK pun menghilang. Dia diduga turut kabur bersama
pelaku. Dalam kejadian
itu, menurut Patrige, dua anggota Polsek Sinak berhasil meloloskan diri. Bripda
Rian, yang tertembak di lengan, kabur melalui ruangan Kapolsek Sinak dan
melompat lewat jendela, sementara Briptu Dumapa berhasil kabur menerobos, lalu
lompat keluar Mapolsek Sinak.
Keduanya kabur
ke Makoramil Sinak untuk meminta bantuan. Sementara itu, tiga anggota Polsek
Sinak lainnya yang sudah terkepung meninggal di tempat setelah diberondong
tembakan anggota kelompok kriminal bersenjata.
“Briptu Muhammad
Rasyid Ridho, Bripda Muhammad Armansyah, dan Bripda Ilham meninggal di tempat
setelah sebelumnya dalam kondisi terkepung diberondong tembakan anggota
kelompok kriminal bersenjata,” imbuh Patrige.
Ketiga jenazah,
menurut Patrige, saat ini masih berada di Sinak, dan rencananya akan dibawa ke
Jayapura menggunakan dua pesawat yang dicarter Polda Papua.
Nantinya, ketiga
jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura guna otopsi untuk
mengetahui jenis amunisi yang dipakai kelompok kriminal bersenjata.
“Setelah
diotopsi, jenazah akan disemayamkan di Mako Brimob sebelum diserahkan ke
keluarga masing-masing di Sorong, Tual, dan Jayapura,” ungkap Patrige.
(Kompas)
0 komentar:
Posting Komentar