Rabu, 03 Desember 2014

DUKA KEPERGIAN cHARLES

MAHASISWA PAPUA DI MENUNGGU KEDATANGAN GUBERNUR PAPUA



Setelah mengirim jenasah korban dipapua mahasiswa,kembali dan melaksanakan duka bersama atas kepulangan sahabat kami,adik,kakak dan seperjuangkan kami dikota studi makassar,setelah dua dua malam satu hari,manutup duka pada hari jumat tanggal 28 November 2014 pukul 15:30 sampai selesai.
Malam pada tanggal 29 pukul 19:00 seluruh mahasiswa papua kumpul diaula besar asrama papua dalam mempersatuakan ide untuk menindaklanjuti pembunuhan terhadap Almarhuma tersebut.
Dalam rapatnya berhasil merumuskan beberapa agenda diantaranya:
1.   Menunggu Kedatangan Pemerintah Daerah Provinsi Papua
2.   Proses Hukum
3.   Klarifikasi Pemberitaan
4.   Aksi
Agenda ditetapkan dengan berbagai bertimbangan baik segi hukum maupun kondisi lingkungan yang kerap kali terus saja terjadi terhadap mahasiswa papua yang ada di kota makassar
Harapan mahasiswa papua yang ada dikota makassar pemerintah daerah provinsi papua segera hadir melihat dan melalukan sesuatu yang bisa mendapatkan keadilan hukum, bekerja sama dengan pemerintah daerah sulawesi selatan sehingga mahasiswa tetap mendapatkan perlindungan yang positif. Karena mahasiswa merupakan bagian dari negara kesatuan rebuplik indonesia, tetapi pandangan lingkungan terhadap mahasiswa selalu saja berpojokan baik dari warga maupun aparat kepolisian yang ada di makassar. Dari kasus-kesaus aparat keamanan tidak pernah menuntaskan dengan baik,namun selalu saja terabaikan,sehingga mahasiswa mengaggap ada diskriminasi terhadap mahasiswa papua. Oleh karena itu, pemerintah daerah segera mengadakan perlindungan yang berbasis hukum yang paten karena beberapa kali mengadakan MOU,melainkan tidak dapat diindakan malahan oknum polisi yang menjadi peran utama untuk melakukan anarkisme terhadap mahasiswa papua. Lingkungan menganggap terhadap mahasiswa papua, ibaratkan binatang puas yang pernah ada perikemanusiaan dan jadikan kami musuh abadi yang tidak jelas penyebab.
Melihat dan merasakan kondisi mahasiswa saat ini, semua aktivitas berhenti, karena masih ada dibawah tekanan,freeman melalui berbagai ancaman sehingga pada khusus aktivitas perkulihan mokok atau perhenti semua mahasiswa yang ada di kota makassar.

KRONOLOGI PENIKAMAN MAHASISWA PAPUA HHARLES ENUMBI DI KOTA MAKASSAR


Kejiadian kriminal terhadap mahasiswa papua yang bernama Charles Enumbi secara berencana oleh freeman dan warga sekitar dijl.mapala raya secara bertahap. Sebelum terjadi pembunuhan beberapa kali freemnan melakukan aksi adalah pertama mencuri sepeda motor merek metik yang tengah parkir didepan asrama atau kontrakan mahasiswa asal kabupaten Nduga, Pada hari jumat tanggal 14 november 2014 sore  pada pukul 15:30 dijalan mapala.
Kemudian aksi kedua yang dilakukan kembali oleh oknum freeman adalah mencuri laptop,tiga buah dengan bermerek masing-masing Sony,Thosiba dan Azus. Pada siang hari didalam kamar yang berbeda dalam keadaan sepi sementara mahasiswa sebagain melakukan aktivitas keseharian kampus,ditengah kekosongan itu, oknum freeman masuk dan merampok barang tersebut.
 Serangan ketiga yang dilakukan adalah pada tanggal 19 malam pukul 2:30,4 orang  pelaku menggunakan motor honda  2, mendatangi didepan asrama berpura–pura sambil memantau dan parkir motor tidak jauh dari depan asrama,dan sebelum melempar diasrama duduk-duduk sekitar 3 menit tidak lama kemudian melempar menggunakan batu satu kali kekaca sehingga tidak berbentuk hancur total kaca depan.
Kemudian pelaku melempar dan naik motor langsung kabur dari depan asrama tersebut. Serangan keempat yang menyebabkan melayang nyawa yang tak bermasalah adalah hari sabtu tanggal 22 November 2014 sehabis ibadah ikatan,tempat yang sama ada sebagaian mahasiswa yang pulang di kontrakan masing-masing dan sebagaian mahaiswa tetap diasrama. Pada pukul 1:15 datang dua orang menggunakan motor metik,pulang-balik dan tidak lama kemudian melempar kembali dikaca sehingga dua kaca turun dan hancur dengan menggunakan batu.
 Setelah melempar kabur,5 menit kemudian pantau kembali  menggunakan motor metik berbonjengan 3 orang dari belakang asrama menuju kedepan jl. Besar yaitu petterani dan 2 orang beronjengan dari depan jl.petterani  menujuh kebelakng asrama dan 1 orang dari belakang asrama menujuh kedepan sehingga mahasiswa menangkap oknum diduga sebagai pelaku karenamahasiswa melihat oknum atau pelaku yang berpura-pura kesana-kemari.
Oknum  langsung tinggalkan motor dan keluar melangkah beberapa jarak kemudian datang saudara bersengkongkol menaikan dia diatas motor dan pulang diarah belakang. Tidak lama kemudian dari belakang asrama kearah depan untuk serang mahasiswa secara kelompok membawah alat-alat seperti batu,balok dan alat tajam busur lainya.
 Ditengah-tengah pelemparan berlangsung, mahasiswa keluar dan serang balik saling melempar dan muncul lagi kelompok lain dengan jumlah masa yang cukup banyak dari depan asrama sehingga mahasiswa terjadi berhamburan. Penyerangan tersebut, merupakan secara berencana sehingga, ditengah-tengah penyerangan banyak kelompok yang datang dari berbagi arah mengerumuni mahasiswa tersebut. Namun mahasiswa tetap bertahan melakukan serangan balik.  Setelah melakukan saling menyerang antar freeman versus mahasiswa,hampir 1 jam lebih, kemudian datanglah polisi dan melakukan penembakan diudara tiga kali dan berhasil mengamankan situasi.
Setelah itu, Polisi mengarahkan semua mahasiswa untuk masuk dalam asrama dan hanya satu orang, untuk mnjelaskan semua koronologis penyerangan yang terjadi sebelumnya kepada polisi berjarak sekitar,10 meter dari depan asrama. Ditengah-tengah kerumunan atau komplotan polisi, korban sementara menjelaskan koronologis kejadian dan tiba-tiba terjadi penusukan ditangan kiri menembus perut sekitar pada pukul 2:30 sehingga Saat itu, korban menggunakan bahasa daerah bahwa Teman-teman saya ditikam dengan suara yang keras sehingga teman-teman lainya dari dalam asrama kaget mendengar dan keluar melihat korban, yang sudah bermuluran darah mengalir pada Charles Enumbi kemudian temannya yang bernama Wembi Murib dan Meki Telenggen langsung pegang tangan sebelah menyebelah. Polisi tidak melakukan pergerakan apa-apa saat penikaman terjadi namun justru diam begitu saja. Setelah penikaman terjadi korban tak bisa disadarkan diri sehingga mahasiswa memintah polisi untuk mengantar ke Rumah Sakit Umum Islam Faisal  dijl. Petterani, yang tidak jauh dari asrama dengan menggunakan mobil patorli yang datang menggunakan polisi sebelumnya pada pukul 3:00. Dalam perjalanan itupun korban sampaikan bahwa“ saya tidak ditikam dari warga dan freeman tetapi yang menikam saya adalah polisi sendiri dengan berciri-ciri badan besar, berpakaian kaos putih dan berjacket hitam” Sebagian mahasiswa dan polisi mengantar korban ke rumah sakit dan sebagian mahasiswa tetap diasrama.
Kemudian polisi memintah untuk mengembalikan motor yang pernah ditahan mahasiswa sebelumnya,namun mahasiswa berespon bahwa motor ini merupakan barang bukti, tetapi malahan polisi dan freeman bersatu dan memaksa untuk mengembalikan lalu mengambil motor secara paksa langsung kasih kepada pemiliknya.
Saat korban diantar di rumah sakit Unit Gawat Darurat (UGD) korban terus menyampaikan kejadian “bahwa saya tidak ditikam dari warga dan freeman tetapi yang menikam saya adalah polisi sendiri dan hal hal inipun didengar oleh pihak medis bahkan para pengantar atau teman-temannya. Setelah menikam berobat selama dua hari dua malam dan menghembuskan napas terakhir pada malam rabu pukul 19:30 dirumah sakit faisal dijalan petterani makassar sulawesi selatan. Dalam proses perawatanpun dari pihak polisi tidak satupun yang datang mengunjungi korban. Terjadi fatal karena badi yang menggunakan menikam korban mengandung beracun sehingga tidak dapat tertolong oleh pihak medis atau rumah sakit.
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com