Jumat, 09 Oktober 2015

FORUM SOLIDARITAS MAHASISWA PEDULI RAKYAT PAPUA (FSMPRP) DI KOTA STUDI MAKASSAR MENUNTUT HAM DIATAS TANA PAPUA HARUS DI SELESAIKAN SECARA HUKUM DAN MEMBUKA RUANG DEMOKRASI SELUAS - LUAS NYA ATAS NEGERI BUMI CENDERAWASI PAPUA.



FORUM SOLIDARITAS MAHASISWA PEDULI RAKYAT PAPUA (FSMPRP) 
DI KOTA STUDI MAKASSAR

 MENUNTUT HAM DIATAS TANA PAPUA HARUS DI SELESAIKAN SECARA HUKUM DAN MEMBUKA RUANG DEMOKRASI SELUAS - LUAS NYA ATAS NEGERI BUMI CENDERAWASI PAPUA.

MAKASSAR/09/Jumat/10/2015. Mengingat  dengan Landasan Negara Repubilik Indonesia, Bineka Tunggal Ika Dan Pancasila, Sebagai Negara Hukum dan Demokrasi, Namun di  Provinsi Papua dan Papua barat tidak ada demokrasi dan Hukum Serta Bineka Tunggal ika dan Pancasila melaingkan beruba menjadi Kekuasaan dara, Kebebasan bagi Militer serta menghadirkan Tempat Pelatian penembakan kasus – kasus Pelanggaran Ham diatas tana papua.

  
Ujar Andi, pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) diatas tanah papua yang terus menerus berjalang, mulai dari Tahun 1961 sampai dengan kini Tahun 2015,yang dimana tak ada henti – hentinya, terus menerus berlanjut sampai dengan Hari ini. Maka itu kami Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat Papua Meminta kepada Pemerinta Pusat Repubilik indonesia dalam Hal ini Kepalah Negara Joko widodo dan Pemerinta Daera Provinsi Papua dan Papua Barat Serta Menko Polhukam RI, segera Tuntaskan Masalah Pelanggaran HAM diatas Tana Papua sesuai dengan Hukum Yang berlaku dan pelanggaran Ham tersebut perlu di bahwa ke Rhana Hukum Sebagai Solusi Bagi Papua Barat.
Kami Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat Papua Makassar, meminta kepada MRP jangan Tinggal diam atas Masalah –masalah HAM yang Terjadi diatas Papua barat.
Pemerinta Repubilik Indonesia dan Pemerinta daera Papua Segerah Hentikan Terans migerasi, Penduduk Luar Papua ke Papua Stop.
Sesuai dengan Udang – Undan 29 Tahun 1999 Pasal 1 Mennyatakan Bawha:
            Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak melekat pada hakekat dan keberadaan manusia, sebagai makhluk Tuhan yang maha Esa dan merupakan Anugera yang wajib di hormati, dijung – jung tinggi dan di lindungi oleh Negara Hukum setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Kemudian Udang – Undang 29 Tahun 1999 pasal 4 yang tidak perna ada realisasi dalam Impelementasi UU dan Hukum Yang Ada di Ri ini
Maka itu Kami Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat Papua di kota studi Makassar, dengan tegas Menyatakan Bahwa Segerah Membuka Ruang demokrasi seluas –luas nya diatas Tana papua dan Menyelesaikan Kasusus- Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) diatas tanah Papua Barat, Bumi Cenderawasih.
Ujar FSMPRP Penanggun Jawab ANDI EKAPIYA YEIMO Penembakan Empat (4) Siswa SMA  Yang baru – baru Terjadi di kabupaten Paniai Pada tanggal 08/ Deseber 2014 Ini Haeus di proses sesuai dengan HUKUM yang berlaku.






*    Poin Tuntutan Pernyataan Sikap  FORUM SOLIDARITAS MAHASISWA PEDULI RAKYAT PAPUA.
A.    Kasus Pelanggaran HAM di Papua yang Belum Ada Kejelasan Hukum  Saat ini.  Maka Itu Kami Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat Papua Meminta Segera Tuntaskan Pelanggaran Hak Asasi Manusi (HAM) di Papua. Kasus2 sebagai Berikut:

a.      Statis Opini
1.       Penyandraan Mapenduma (1996)
2.       Peristiwa Biak Berdarah (6 Juli 1963 -1998)
3.       Pembantaian Massal di Wamena (1977)
4.       Peristiwa 7 Desember 2000
5.       Peristiwa Wasior 13 Juni 2001
6.        Wamena Berdarah 6 Oktober 2000 dan 4 April 2003
7.       Kasus Abepura (16 Maret 2006)
8.        Pembunuhan Theys H Eluay dan hilangnya Aristoteles Masoka (10 November
9.       Penembakan Opinus Tabuni (9 Agustus 2008)
10.    Penembakan Kelly Kwalik di Timika (16 Desember 2009)
11.     Penembakan Yawan Yaweni di Serui (2009)
12.     Kasus KRP III (2011)
13.     Penembakan Mako Tabuni (14 Juni 2012)
14.  Teyu Tabuni yang ditembak oleh kepolisian dari polres Jayapura kota pada tahun 2012, di halte Yapis dok V jayapura
15.     Kasus Penembakan 4 Pelajar Paniai (8 Desember 2014).
16.  Pada hari senin tanggal 28 September 2015 Jam 19.00 wpb telah terjadi penembakan terhadap 2 warga sipil Anak-anak sekolah di pasar gorong-gorong kompleks biak timika papua. Nama korban KALEB BAGAU (17) Tahun di tembak Mati, status masih pelajar STM Kuala Kencana Kelas tiga.

Sumber: BUK-Papua dan KontraS Papua
B.     Membuka Ruang Demokrasi Seluas – Luasnya Diatas Tanah Papua Mulai dari Soron sampai Merauke.

1.    Maka itu Kami Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat Papua meminta kepada Pemerintah Repubilik Indonesia dalam hal ini (Bapak Presiden RI Joko widodo), Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat dan  TNI/POLRI serta  Menko Polhukam RI Segera Membuka Ruang Demokrasi Seluas – luasnya bagi Pribumi Papua, Diatas Bumi Cenderawasih

2.     Menko Polhukam RI Segera Membuka Ruang Demokrasi Seluas – luasnya bagi Pribumi Papua, Diatas Bumi Cenderawasih

Kami pun Tau bahwa kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua Barat selalu di tutupi dengan kepentingan politik Negara Repubilik Indonesia. Negara Repulik Indonesi sampai saat ini, masih menutupi fakta tersebut dengan menjaga nama baik dikacah Mata internasional.
            Maka itu kami Forum solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat Papua Makassar, Meminta untuk mennyelesaikan Kausu Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang sampai sahat ini belum ada kejelasan Hukum dan Masi di Tutupi Di Negara Repulik Indonesia ini. Serta Membuka Ruang Demokrasi yang Seluas – luasnya diatas Tanah Papua, Bumi Cenderawasih Mulai dari Soron sampai Merauke.



Kordinator Lapangan FSMPRP

Korlap                                                      Wakorlap

Syahon Yatmon                                                NAWI ARIGI
                                                     
PENANGGUN JAWAB
KETUA KNPB KONSULAT

ANDI EKAPIYA YEIMO
FSMPRP                                                                            FSMPRP

ALFONS SARAU                                                                   EDI HIMAN




 FSMPRP

Asuma Eluka



























Senin, 05 Oktober 2015

IPMAPANDODEI Makassar - Berubungan dengan Natal Sesulawesi Tahun 2015 ini di Golontal



IPMAPANDODEI Makassar - Berubungan dengan Natal Sesulawesi Tahun 2015 ini di Golontalo, Maka itu Ipmapandodei Makasar mengadakan pelatian bolah Volibal, guna untuk mempersiapkan tenaga - tenaga yang akan brtandin dalam gegiatan Natal Ipmapandodei Se- sulawesi di golontalo. Kegiatan ini tergabung dari beberapa tempat kota studi yaitu sebagai berikut, Makassar, Manado, Golontalo, NTT, dan Palu, Maka itu semua yang tergabung dalam Ipmapandodei Se- sulawisi agar dapat mempersiapkan diri dalam setiap kegiatan yang Akan berlansun di golontalo.

Kegiatan Natal IPMAPANDODEI sesulawesi ini merupakan Rutinitas dalam Setiap Tahun, demi meningkatkan solidaritas Pemuda Mepago PANIAI, NABIRE, DOGIYAI, DEIYAI, dan INTAN JAYA ini,

Selasa, 29 September 2015

POLISI KOLONIAL INDONESIA TEMBAK MATI KALEB BAGAU DI TIMIKA


KNPB Timika News----Pada hari ini senin tanggal 28 September 2015 Jam 19.00 wpb telah terulang lagi terjadi penembakan terhadap 2 warga sipil Anak-anak sekolah di pasar gorong-gorong kompleks biak timika papua. Nama korban KALEB BAGAU (17) di tembak Mati, status masih pelajar STM Kuala Kencana Kelas tiga. Dan Efrando (17) di tembak di bagian Dada dan kaki, satatus masih Pelajar anak sekolah SMK Petra Jl.Budi Utomo Timika Papua sementara lagi kritis di RSUD sp 1 Timika, mereka dua masih anak sekolah SMA. Awalnya sekitar jam 19.00 Wpb KALEB,dan EFRANDO bersama kawan-kawannya sedang duduk duduk di bawah tiang tower,tiba2 polisi menggunakan mobil patroli masuk di kompleks biak dan mengkepung di rumah warga dan menanya kepada warga setempat bahwa,dimanakah anak-anak yang bikin kacau di sini,tetapi memang karena situasi di kompleks biak itu masih aman-aman Akhirnya Mobil Patroli yang tadi pergi parkir di salah satu rumah warga orang jayapura dan menanya-nanya disitu,lalu ada warga yang lapor ke polisi bahwa anak-anak itu selalu bikin kacau di sini dan orang tuanya OPM,kemudian tidak lama 10 menit kemudian anggota kepolisian menggunakan 3 mobil dalmas,5 mobil Avansa dan sekitar 15 motor masuk dan mengepung di kompleks biak. Semua di kuasai oleh polisi kemudian karena polisi sedang melakukan pengerebekan akhirnya korban KALEB BAGAU karena takut lari ke arah PLEN ternyata di mata jalan bertemu dengan para anggota kepolisian.
Polisi ini langsung menggunakan Pistol Peredam dan menembak mati terhadap KALEB BAGAU dan Nanto tertembak di bagian dada dan kaki, setelah berhasil membunuh para kepolisian membawahnya pergi ke RSUD dan sampai saat ini korban KALEB BAGAU ada di Kantor KNPB dan PRD wilayah Timika. sumber Knpb timika,




Kamis, 24 September 2015

Benar-Benar Berjuang Dan Tepat Pada Sasaran

Kalau Berjuang Untuk Papua, Jangan Dengan Cara Pendekatan Yang Hanya Mengorbangkan Pikiran, Tenaga dan Waktu Cari cara yang tepat. Kita berjuang dengan cara yang tidak tepat terhadap musuh, maka masalah gampang dibuat dengan seenaknya dan masalah itu trus terjadi kecuali berjuangan dengan cara yang tepat, cara yang tepat adalah suatu cara dimana itu mampu melemahkan kekuatan musuh terhadap pelaku korban. Sehingga kedepan masalahnya tidak seenaknya diciptakan begitu saja tanpa diprosesi pengelesasian. Kita berjuang dengan berikan masukan, solusi, atau kritik kepada
berarti sama saja kita berikan cara baik kepada musuh kita dalam perlawanannya. Makanya itu bukan cara yang tepat. Saya pikir hal semacam ini orang Papua belum paham sampai kesana atas musuh dari penjajah Indonesia.
Padahal kita sudah mengetahui sejarahnya bahwa pembunuhan terhadap orang Papua secara tidakmanusiawi terus terjadi di Papua maupun luar Papua.



 Pembunuhan nyata terhadap mahasiswa Papua pada saat ini adalah seperti yang terjadi di Tomohon, Manado, Makassar atas nama Charles Enumbi, mahasiswa Semester akhir dan ada juga di Yogyakarta atas nama Paulus Petege, mahasiswa baru, 2013. Lain lagi, di jogja pada sebelumnya. Sementara yang daerah lain lagi itu sudah lebih banyak, apalagi dihitung dari awal integrasi Papua di NKRI.
Maka, salah satu momen yang tepat untuk orang Papua bersatu, terutama mahasiswa Papua sebagai agen of change adalah pada saat dimana tindakan pembunuhan ketidakmanusiawian oleh orang luar Papua terhadap orang Papua.

Misalnya momen pada pembunuhan mahasiswa Papua di sulawesi, Tomohon, dan Makassar untuk menentukan satu sikap yang mana isinya membuat mereka sebagai musuh itu bisa mengurangi terhadap orang Papua. Salah satu sikap tegas yang bisa dibuat orang Papua dengan berdasarkan pembunuhan mahasiswa Papua di Tomohon, Makassar itu adalah misalnya melalui surat pernrnyataan "ORANG JAWA SULAWESI DI PAPUA HARUS KEMBLI DI DAERAH ASAL". Suarat itu ditanda-tangani oleh seluruh panguyuban/komite yang ada disetiap kota study di seluruh Indonesia bersama masyarakat Papua/disetiap desa, lalu layangkan kepada pemerintah provinsi Papua, pemerintah provinsi di Sulwesi dan pemerintah Pusat, Presiden.

Ini sebuah sikap yang menekan semngat musuh mereka terhadap kita orang Papua. Semacam itu. Yang penting cari momen yang tepat. 


By Kristianus Degei 
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com