Selasa, 23 Juni 2015

FSMPRP DI KOTA STUDI MAKASSAR MEDUKUNG ULMWP MASUK KE MSG



Beberapa Organisasi Daerah Papua (ORGANDAP) yang tergabung dalam Forum Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat Papua, telah berkumpul di Asrama Mahasiwa Yahukimo Di Jl. Cilallang Jaya untuk mendukung terhadap The United Liberation Movement For West Papua (ULMWP).

Sudah sekian lama banyak manusia papua, yang dimusnahkan oleh antek kolonialisme indonesia yaitu TNI/POLRI yang dimana tak kunjung akhir oleh pemerintahan indonesia dari periode-keperiode sehingga beberapa aktivis papua barat membawah masalah tersebut akan di ajukan sidang Konferensi Tingkat Tingga (KTT) pada Melanesia Spearhead Group (MSG) untuk memberikan sebuah warna bagi bangsa papua barat.

Ribuan mahasiswa tersebut, dengan penuh mendukung terhadap jalannya sidang Konferensi Tingkat Tingga (KTT) Melanesia Spearhead Group (MSG) yang berlangsung selama 3 tiga hari yaitu pada tanggal 24-26 juni 2015 di honiara kepulan salamon. Hasil resulusi kebinet yang diumumkan oleh perdana menteri salamon  
 Manasye. D. Sogavare MP  dengan penuh semangat membela rakyat Papua Barat.

Dalam teori organisasi, Berserikat berorganisasi adalah hak setiap manusia yang wajib dihormati dan dijunjung tinggi harkar dan martabat seseorang. Dengan asumsi tersebut sehingga perdana menteri kepulauan salamon, sangat paham dan mendukung kepada bangsa papua barat dalil keinginannya untuk menggabungkan sebagai anggota Melanesia Spearhead Group (MSG) melalui KTT ini.

Diskusi publik (Public Discusion)  dengan tema mendukung penuh terhadap ULMWP di MSG untuk anggota tetap, berlangsung selama 4 jam lebih WITA. Dalam diskusi yang dipimpin langsung oleh Chris Degey dan kawan-kawannya. Dalam diskusinya banyak pandangan yang menjadi pikiran yang menyikapi dari fenomena yang terjadi di wilayah papua, namun pimpinan negara indonesia sangat buta melihat rakyat papua yang selama ini sangat terancam dengan berbagai cara.

Kenyataan ini, indonesia harus menghargai dan menghormati, setelah tetapkanya anggota sah rakyat papua di Melanesia Spearhead Group (MSG) yang nantinya seperti setmen yang di umumkan secara resmi beberapa hasil resulusi kabinet kepulauan salamon.

Kesimpulannya adalah semua pemuda dan mahasiswa papua yang ada di kota makassar, kami sangat mendukung proses konferensi ini, sehingga bisa melahirkan resolusi yang terbaik bagi rakyat papua barat. Dan harapkan kepada pemimpin MSG agar melihat secara objektib dengan adannya niat dan solidaritas atas bangsa malenesia di muka bumi ini.

Ada upaya yang dilakukan oleh oknum malenesia-indonesia (melindo), untuk menggagalkan atau membangun adu domba antara PNG, Fiji dan papua, segera dihentikan secara moralitas maupun fisikis, sehingga FNG dan Fiji mengambil keputusan secara objektif terhadap nasib bangsa Papua Barat. Melindo merupakan bagian dari manusia yang tidak lahir dari normalnya manusia bisa yang bisa menghargai usaha dan nilai suatu bangsa sehingga kami harap PNG dan Fiji secara konsisten untuk melihat Papua Barat yang sebenarnya. Bisa lihat hasil wawancara disini:https://www.youtube.com/watch?v=mHtt67Ynq8g&feature=youtu.be
Klik disi untuk translate: http://tambahangambar.blogspot.com/
 (Viktor Mirin/Kristian Degei/Paul Waffa)


PAPUA STUDENTS STUDY IN THE CITY OF ULMWP MAKASSAR FULL SUPPORT TO SMG



Some Regional Organization Papua incorporated in the People's Solidarity Forum Student Care Papua, have gathered in Student Dormitory Yakuhimo On Jl. Cilallang Jaya for support against the United Liberation Movement For West Papua (ULMWP).

For a long time many people of Papua, which was destroyed by stooge Indonesian colonialism that TNI / Police who where never end by the Indonesian government from the period-keperiode that some activists in West Papua presenting any problems will be in the proposed trial Tingga Summit (Summit) at the Melanesian Spearhead Group (MSG) to provide a color for the people of West Papua.


Thousands of students, with the full support of the proceedings Tingga Level Conference (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) which lasted for 3 three days on 24-26 June 2015 in honiara puff Salamon. Kebinet resulusi results announced by the prime minister Manasseh Salamon.


Sogavare MP vigorously defend the people of West Papua
.In organizational theory, organizational Association is the right of every human being which must be respected and upheld harkar and dignity of a person. With these assumptions so that the prime minister of the island Salamon, very understanding and support to the people of West Papua postulate desire to incorporate as a member of the Melanesian Spearhead Group (MSG) through this summit.

Public discussion (Public Discussion) with the theme fully supports ULMWP at MSG for permanent members, lasted 4 hours pm. In a discussion led by Chris Degey and his friends. In view of the many discussions that address the mind of the phenomena occurring in the territory of Papua, but the Indonesian state leaders so blind to see the people of Papua that has been highly threatened in various ways.

This fact, Indonesia must respect and honor, after tetapkanya legitimate members of the Papuan people in Melanesia Spearhead Group (MSG) that would like setmen the officially announced results resulusi cabinet several islands Salamon.

The conclusion is all youth and students Papua in the city of Makassar, we strongly support the conference process, so they can give birth to a resolution that is best for the people of West Papua. And expect to MSG leaders that see objektib with adannya intentions and solidarity over malenesia nation on earth.

No attempt was made by unscrupulous malenesia-Indonesia (Melindo), to thwart or build pitting between PNG, Fiji and Papua, immediately terminated and fisikis morality, so FNG and Fiji take decisions objectively about the fate of people of West Papua. Melindo is part of a man who was not born of a normal man can who can appreciate the value of a nation's business and so we hope PNG and Fiji consistently to see the real West Papua. Can see the interview here:
Suport (Viktor Mirin / Kristian Degei / Paul Waffa)

Sabtu, 20 Juni 2015

Mahasiswa Papua Dan Papua Barat Menggelar Acara Sykukuran Wisudawan-Wisudawati Di Kota Studi Makassar



Forum Solidaritas Mahasiswa Papua (FSMP) di kota studi makassar melaksanakan sykuran di asrama cenderawasih IV yang terletak di Jl. Lanto daeng pasewang. Acara ini dilaksanakan melalui pengurus Ibadah Persekutuan Mahasiswa Papua & Papua Barat, membentuk panitia kecil. Para wisudawan/i yang telah menyelesaikan pendidikan akhirnya di berbagai kampus yang tersebar di kota makassar begitupun dengan gelar yang merai juga berbeda. Acara ini, diadakan karena adannya bentuk ucapan sykur kepada Tuhan karena melalui-Nya bisa mendapatkan hasil yang baik.
Panitia  pelaksana Asuma Heluka, dalam laporannya ia mengatakan bahwa “Acara ini, dilaksanakan  bersiapan yang tidak membutuhkan waktu lama, namun semua ini karena adannya solidaritas yang tinggi dari seluruh mahasiswa papua dan papua barat yang ada di kota makassar sehingga, sekalipun banyak kekurangan tetapi bisa mengadakan acara sebesar ini.
Acara ini dihadiripula dengan orang tua wisudawan/i, dan beberapa Organisasi Daerah Papua (ORGANDAP) yang ada di kota makassar.  Aseth Yikwa S.Km perwakilan dari pemerintah daerah papua dan orang tua wisudawan/i sekaligus dalam sambutannya mengatakan bahwa” Papua sangat membutuhkan tenaga kerja yang  sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing sehingga setelah selesai dari sini, bawah diri kepada pemerintah daerah supaya bisa mengisi dengan kebutuhan berdasarkan jurusan yang direai saat ini”. Sambungannya juga belau mengucapkan selamat kepada 30 sarjana dan 7 pascasarjana dihadapan seluruh pemuda dan mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut
Sementara itu, pesan-kesan yang disampaikan oleh Ance Degey S.Pt.M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa “ jangan pernah melupakan ibadah-ibadah baik di gereja, kumpulan bahkan IPMP yang ada, karena semua keberhasilan ditentukan oleh Tuhan. Selanjutnya ia juga mengingatkan solidaritas yang selama ini bangun di internal mahasiswa papua yang ada disini lebih tingkatkan lagi supaya apapun yang kita hadapi bisa terlaksana dengan baik . Kita bisa mengapa tidak? Semuannya berasal dari keinginan dan usaha dalam mencari sesuatu yang kita inginkan.

Kemasan acara yang berlangsung selama 7 jam dengan konsep tradisi papua, dimana bakar batu di depan asrama mualai dari jam 06.00- selesai. Acara berlangsung dengan tertif sampai selesai.(Natan S/Viktor M)

Sabtu, 21 Maret 2015

Kepentingan Terselubung Oleh Penguasa Kabupaten Yahukimo Di Balik Masalah



Masyarakat yahukimo ingin supaya ada kedamaian yang terjadi seperti semula sama dengan masyarakat lain, Kaum pencilat negeri kabupaten yahukimo dijadikan sebagai lahan politik, ekonomi, budaya yang tidak bersinergis dengan eksistensi masyarakat.
Kemudian atas dasar oligargi kekuasaan yang tidak pro terhadap rakyat kecil yang kemudian  melenyapkan nyawa yang tidak berdosa, kasus yang ditimba oleh masyarakat yahukimo bukanlah murnih berselisihan, namun dibalik semua ada kepentingan terselebung yang didesain sedemikianrupa sehingga mengkacau-balaukan masyarakat yang selama ini hidup bermasyarakat seutunnya.
Negara Indonesia yang notebenenya adalah menganut system demokrasi yaitu oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat( by the people, of the people and fo the people), namun pada prakteknya justru penguasa menjadi transaksi nyawa manusia (kanibal) sehingga masyarakat menjadi korban di daerahnya sendiri.
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat yahukimo dimana disiksa oleh antek dari oknum pengecut adalah untuk mengekspansi guna mengakomodir kepentingan sehingga mencari celah yang kali ini mempojokan Komite Nasionala Papua Barat (KNPB) adalah mencederai kedaulatan rakyat sehingga masayarakt terjadi kebingungan. Bukan pemerintah adalah pengayom rakyat kecil? Janganlah pandai bersandiawara hai manusia. Masyarakat yahukimo membutuhkan perlindungan yang konsisten dari andah yang dipilih untuk mengawal kesejahtraan rakyat serta membutuhkan tindakan nyata. Sampai kapan masyarakat yahukimo merasakan perdamaian dan kesejahtraan Ketika  selalu saja terjadi konflik? Dinamika waktu selalu berubah namun masyarakat yahukimo tergolong primitive oleh karena permainan yang berencana.
Kami mahasiswa Yahukimo tentunya berharap agar kiranya bisa dapat memulihkan masalah ini secepatnya sehingga masyarakat bisa melaksanakan aktivitas secara leluasa untuk keberlangsungan hidupnya.


 

Jumat, 27 Februari 2015

MEMARJINALKAN LIBERALISASI DI KAMPUS UNIVERSITAS MUSAMUS (UNMUS) MERAUKE



 Revolusi pendidikan formal di Indonesia pada tahun 1900, menghadirkan hal-hal yang baik maupun tidak baik.  pada dasarnya pendidikan  merupakan sesuatu yang memberikan sebuah terang  yang menerangi kekelapan dari segala gelap gulita. Artinya pendidikan hadir  untuk memanusiakan manusia, bukan saling membodohi manusia yang satu dengan yang lainnya. Namun pada prakteknya, manusia justru menyombongkan segala pengetahuan yang ia milikinya, dan dipergunakan ilmunya secara semena-mena kepada kaum yang dikuasai. Semakin manusia belajar dan menguasai segala sesuatu baik hal positif maupun negative untuk mengakomodasi segala kepentingan diri maupun kelompok. Padahal kampus dan sekolah bukan sebuah lahan yang berbisnis dan berpolitik.
Sejak resim Soeharto beralih kepada Reformasi sudah membuka ruang demokrasi kampus atau liberalisasi kampus yang bebas menentukan serta memperjuangkan kepentingan orang banyak di muka umum sudah menjadi lasim yang memiliki kekuatan hukum yaitu undang-undang Pasal 28 dan Pasal 29 tahun 1945 di Direvisi Pada tahun 2003 Hak Asasi Manusia menjadi perlindungan kepada hak setiap manusia Indonesia yang tidak dapat diintervensi oleh orang lain. Pada abat 20 ini, kita diberadabkan dengan perang secara ideology dengan akal sehat yang mengedepankan intektual namun Nampaknya kekuasaan yang dikuasai saat ini memang dunia sangat membingungkan akibat ula manusia yang tidak bertaanggung jawab.
Seolah-olah dunia ini milik pribadi tanpa berpikir orang lain, dan transaksi nepotisme menjadi perioritas utama untuk mengeksploitasi demi mengakomodai atas kepentingan pribadi baik secara material maupun nonmaterial. Sadarkah manusia tak bisa hidup tanpa manusia lain? yang ikut andil didalam menjalankan misi bangsa dan daerah yang wujudkan secara continu dimasa yang akan datang. Bahkan memarjinalkan segala cara untuk merukikan orang lain dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Adannya egoisme yang dikuasai sehingga praktek sangat sulit untuk memikirkan orang lain apalagi manusia menguasai suatu kedudukan tentunya memarjinalkan segala segala cara secara semena-mena kepada orang lain yang mempunyai niat untuk memikirkan hak banyak orang. Itulah sebabnya menurut Daud mengatakan bahwa pendidikan lahir untuk selain memanusiakan manusia membodohi manusia.

Rector Universitas  Musamus (Unmus) Merauke Bersandra kepada kaum bersuara

Tepatnya pada momentum hari anti korupsi internasional,  dua dosen pergerakan ikut andil pasrtisipasi dalam mengkampanyekan bersama mahasiswa musamus sehingga selaku rector Universitas Musamus (Philipus Betaubun, ST,MT) menskrosing dosen tersebut. Bukankah saat ini korupsi marjalela di Indonesia? Indonesia saat ini berada urutan dua terkorup dunia yang perlu kita kaum aktivis dan lembaga anti korupsi melihat secara seksama. Seperti yang diamanatkan dalam undang-undang bahwa warga Negara Indonesia berhak menyampaikan pendapat dimuka umum, itu artinya otoritas manusia sepenuhnya ditangan sendiri tanpa intervensi dari orang lain.
Namun para antek korupsi rector tersebut Sandra ruang demokrasi dan hak asasi manusia kepada dua activis atau dosen pergerakan yang sampai hari ini rasa peduli sesama manusia dan mempunyai hati nurani untuk menyelamatkan hak banyak orang di Indonesia. Apalagi kita melihat konteks lokalnya, dipapua baru ingin melahirkan activis yang bisa melihat hal-hal frontal oleh aksi pemerintah daerah dan elit-elit lokal yang menguasai dan menjual masyarakatnya sendiri tanpa memikirkan nyawa untuk hidup sungguh manusia durhaka,angguh, militansi di wilayah nepotisme. Kapankah akan melihat tangisan rakyatku? Bisa harus optimis bahwa aktivis papua mari bersemangat mendidik rakyat dengan dengan pergerakan mendidik pemerintah dengan perlawanan.
Upaya yang dilakukan oleh rector Universitas Musamus (Philipus Betaubun, ST,MT) adalah mematikan roh aktivis papua yang ingin muncul dipermukan untuk mengawal masyarakat papua yang sekian tahun digorokoti oleh kaum penguasa lokal sudah menjadi hal yang lumra untuk oligargi kekuasan dan menyiksakan rakyatnya sendiri. Rector tersebut kali ini, rekayasa kekuatan hukun universitas dan melalukan semena-mena terhadap kaum bersuara dan membangun pos polisi di arena kampus betapa lelucon membuat sejarah baru hal aneh diseluruh dunia tidak ada namanya polisi kampus tetapi security kampus seyogyanya, kemungkinan besar beliau datang dari kampung, tindakan hal kecil aneh-aneh bagaiman konsep untuk memanusiakan manusia? Sungguh tidak mungkin menerapkan hal-hal yang relevan dengan dunia modern, orang seperti ini tidak layak karena kami wilayah papua sangat membutuhkan Sumber Daya manusia yang handal, porfesional dan loyalitas yang berbasis pendidikan baik dasar sampai pada perguruan tinggi. Namun prakteknya seperti ini, secara otomatis sudah membunuh karakter pemuda dan mahasiswa untuk melawan hal-hal negative berakibat birokrasi kampus maupun pemerintah.

Private terselubung dibalik Universitas  Musamus (Unmus) Merauke

Terheboh masyarakat papua Masalah skorsing kedua kaum bersuara di universitas Musamus, pemerintah daerah kabupaten merauke terbungkam atas peristiwa ini. Tidak satupu ada aksi dari bupati merauke berbuatan nyta terhadap kasus tersebut, padahal legalitas hukum yang bertanggung jwabkan melalui pemerintah daerah untuk mencega dari masalah. Bupati sendiri mengakui dirinya bagian keluarga pimpinan universitas musamus. Dibawah pimpinan Philipus Betaubun, ST,MT memperlakukan praktek nepotisme , idealnya sarana umum seperti sekolah bukan milik pribadi melainkan milik banyak dimana menyatukan berbagai budaya yang saling mempelajari dan mengenal sehingga memberikan kontribusi serta pengaruh baru yang mempengaruhi masyarakat sekitarnya. Namun pratigma seseorang menguasai suatu kedudukan distigmakan cenderung pada milik pribadi sehingga seringkali terjadi hal negate imagesnya.
Selama ini, dikampus universitas musamus birokrasi kampusnya hanya satu rumpun yang kuasai yaitu keluarga rector, ibaratkan kampus yayasan, sebenarnya kamupus negeri adalah milik pemerintah untuk memperdayakan ilmu pengetahuan kontribus berbasis pemerintah dimana segala penunjang regulasinya disiapkan oleh pemerintah. Namun kasus yang telah terjadi di dikampus Unmus adalah rector berbagai cara untuk menguasa dan dijadikan kampus keluarga. Kemudian ketika peristiwa ini, telah terjadi ia melaukan berbagai cara untuk membenarkan diri, padahal nyata-nyatanya sudah melanggar undang-undang yaitu memarjinalkan menyampaikan pendapat dimuka umum. Apakah hal ini bisa benarkan? Tidak! Segera turun dari jabatan sebagai rector,karena orang-orang seperti inilah yang dapat membodohi sesama manusia dan memacetkan pembangunan sumber daya manusia (SDM).


VIKTOR MIRIN
SEKUM IKATAN PELAJAR MAHASISWA YAHUKIMO DI KOTA STUDI MAKASSAR (IPMY)









 MENDIDIK RAKYAT DENGAN PERGERAKAN MENDIDIK PEMERINTAH DENGAN PERLAWANAN
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com